Kisruh
ini lantaran rekor fantastis bebek 130 cc 4T TU saat ini masih kisaran
8.0 detik. Pernah sih sekali 7.9 detik oleh Eko Chodox Sulistyo
(Semarang) bersama Jupie korekan Nugroho alias Potter di drag Slawi,
Jateng (10/11/2013) silam. Coba deh klik lagi, http://maniakmotor.com/index.php/dragbike/4603-drag-bike-2013-slawi-kejutan-bebek-tune-up-130-cc-7-959-detik-oleh-eko-chodox-cdi-rextor.
Best time fantastis Chodox itu itu
memang tak mudah diulang, “Harus diakui kita cetak 7.641 detik lantaran
panjang lintasan hanya 180 meter. Yang penting kan podium pertama,
pertanda bisa bersaing dengan kompetisi yang ketat,” sportif Putra,
pemilik Jupie 130 7.641 detik dari
tim B. Speed faet Putra Daem. Adalah Akip Kipli, joki pemula asal
Salatiga, Jateng yang mampu bungkam pelaga senior seperti Eko Chodox
(Semarang), Niko Sakau (Kudus), Dwi Batank (Semarang). Nah, kalo ditanya apa rahasia pencetak ‘rekor’ ini?
Tak
ada rahasia melainkan panjang lintasan yang tak standart. Beberapa
spesifikasi yang dibeberkan masih jamak alias umum untuk bermain di
kelas ini. Bahkan, suplai bahan bakar masih andalkan karburator PWK 28
mm. Pilihan itu lebih karena kenyamanan setting, “Karbu UMA 30 mm memang
lagi trend saat ini. Tapi nanti saja deh,” bilang Agus Supriyanto,
juru koreknya seraya menyebut set pengapian CDI dan koil produk
Kawahara. “Kalo UMA lebih bertenaga alias nyeroott.. Cuma kalo
pembalapnya nggak bisa optimalkan powernya ya sama saja,” komentar Hariz
Shakti Wibowo alias Mlethiz saat dihubungi terpisah.
Makanya,
pembuktian lebih lanjut Jupie 7.641 detik ini di ditunggu di event AHRS
Drag Bike seri awal, 14 Februari mendatang di Sukoharjo, Jateng. Bebek
130 cc 4T TU di lintasan Teluk Awur, Jepara, Jateng kemarin juga punya
cerita menarik lain yakni hadirnya Jupie 130 Sidoarjo garapan Swega from
RAT Motorsport (Sidoarjo).
Meski
masih kalah bersaing, tapi ini kali pertama Swega kepergok langsung
portal ini di lintasan, “Event ini bawa dua bebek 130 dan 200. Semua
karya siswa RAT. Untuk bebek 130 masih belum optimal dengan spek
kompresi 13: 1, knalpot AHM, CDI Rextor dan karbu PWK 28,”ujar Swega.
Beda cerita dengan FU 200, bisa podium 3,4 dan 5. Cerita lengkap bebek 200 tunggu ditulisan berikutnya! Ardel
0 komentar:
Posting Komentar